KARO - Menjelang pesta demokrasi pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024, yang akan digelar pada tanggal 07 November 2024.
Bakal calon bupati dan wakil bupati (Bacabup/wabup) Karo, kini mulai menunjukkan 'Taring'nya masing-masing.
Baca juga:
Menelaah Gerakan Salafi Progresif
|
Namun, tak dipungkiri lagi. Nama yang kian santer dibicarakan dipusaran Pilkada Karo kali ini, muncul nama Abetnego Panca Putra Tarigan.
Buktinya, Lembaga Charta Politika (LCP) telah merilis hasil survei elektabilitas bakal calon bupati yang akan bertarung diPilkada Karo 2024.
Hasil survei periode 31 Mei - 6 Juni 2024. Abetnego Tarigan meraih elektabilitas 11, 5% mengalahkan kandidat non petahana lainnya.
"Ya, kita sudah terima laporan lembaga survei. Hasilnya cukup memuaskan, mengingat kerja politik kita baru berlangsung kurang dari 2 bulan terakhir, " ujar Abetnego Tarigan, Rabu (10/07 - 2024).
Dilihat dari sisi pengenalan tokoh, meski baru menyentuh angka 67%. Abetnego Tarigan mampu meraih 95% ditingkat kesukaan.
Angka tersebut artinya, ia merupakan calon kandidat non petahana yang paling disukai masyarakat.
Meskipun begitu, sebagai salah satu kandidat dengan segudang prestasi. Abetnego Tarigan terus berfokus pada penyampaian ide atau gagasan untuk membangun Tanah Karo Simalem nantinya.
"Kita fokus untuk menawarkan ide dan gagasan kepada masyarakat. Terkait harga bapok yang mahal, lapangan pekerjaan, nilai jual komoditas tidak stabil, hingga infrastruktur yang tidak memadai. Semua itu kita berikan solusi penanganannya, " ujarnya menjabarkan.
Untuk diketahui, pria kelahiran 48 tahun silam ini, memang terkenal handal menangani berbagai persoalan pokok seperti yang terjadi di Karo.
Kapasitasnya sebagai Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan bertugas membantu pengendalian, percepatan, monitor dan evaluasi penyelesaian masalah program prioritas nasional.
Selain itu, terkait isu strategis dibidang Pendidikan, Kesehatan, Jaminan Sosial, Bantuan Sosial, Perempuan dan Anak, Agama, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Pemuda dan Olahraga, Desa, Agraria dan Kebencanaan.
"Dalam tataran nasional, kita kerap menangani persoalan pokok yang terjadi di Karo. Lapangan kerja, harga yang fluktuatif, hingga percepatan pembangunan. Kita bisa jalankan hal serupa di Karo. Tinggal bagaimana kita melakukan penyesuaian dengan melihat kultur dan karakter lokal, " sebutnya.
Dikatakannya, dengan 'Menenteng' jargon #KaroBerlari. Ia menawarkan 7 Agenda Strategis yaitu Petani Panen Sukses, Gemilang Pariwisata, Pemuda Kuat - Pemuda Berkarya, Simpul Karo, Karo Sejahtera, Karo Pintar dan Karo Sehat.
Sebab, Tanah Karo merupakan daerah subur dan memiliki sejumlah potensi yang sangat besar.
"Potensi Karo itu besar dan luar biasa. Pertaniannya, pariwisatanya, hingga sosial kepemudaan mengingat Indonesia menuju masa bonus demografi, " sebutnya.
Dengan pengalamannya di KSP, Abetnego optimis dapat memanfaatkan pengalaman dan relasinya untuk membangun Tanah Karo demi meningkatkan sinergitas program antara daerah dan pusat.
(Anita Theresia Manua)